Diduga Terlibat Fraud, Demonstran Minta KPK Tangkap Dirut BNI Royke Tumilaar

Diduga Terlibat Fraud, Demonstran Minta KPK Tangkap Dirut BNI Royke Tumilaar

Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Kamis (12/12/2024).

Jakarta – Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar, diduga terlibat Fraud berupa penipuan terkait pembiayaan KoinWorks.

Sehingga, Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memanggil Royke untuk diperiksa.

Tak hanya Kamerad. Ketua Umum DPP KNPI Haris Pratama juga turun bersama puluhan massanya menggelar unjuk rasa di depan Gedung KPK, Kamis (12/12/2024) kemarin.

“Mendesak KPK untuk segera memeriksa dan tangkap Dirut BNI diduga terlibat kasus penipuan,” kata Haris Pertama, saat orasi.

Haris menuturkan, kasus dugaan penipuan yang melibatkan PT Lunaria Annua Teknologi atau KoinWorks, platform fintech peer to peer lending (P2P), telah menemui titik terang dimana kasusnya saat ini sedang diproses Polda Metro Jaya.

Michael Timothy Hardjadinata dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penipuan karena diduga melakukan penyelewengan dana.

CEO MTH Corp yang merupakan salah satu peminjam atau borrower itu diduga melakukan penipuan dengan data KTP palsu sehingga bisa mendapat pinjaman sebesar Rp365 miliar dari Koin P2P KoinWorks. Tak hanya itu, dari total pinjaman Rp 365 miliar, Michael hanya mengembalikan Rp75 miliar.

BNI Bantah Tuduhan Haris

Sementara itu, Corporatw secretary BNI Okki Rushartomo membantah tuduhan Haris atas dugaan Royke Tumilaar terlibat Farid. Dia mengungkap informasi dugaan keterlibatan BNI dalam pembiayaan usaha Michael Timothy Hardjadinata melalui KoinWorks tidak benar dan menyesatkan.

“Kami tidak menyalurkan kredit kepada KoinWorks,” kata Okki dalam keterangan resminya, dikutip dan diterima Jumat (13/12/2024).

Ditegaskan Okki, pernyataan yang menyebutkan keterlibatan BNI dalam pembiayaan usaha Michael Timothy melalui KoinWorks tidak berdasar serta berpotensi merusak nama baik individu maupun reputasi perusahaan.

BNI meminta dengan tegas untuk berhenti menyebarluaskan informasi yang tidak akurat. (*)

Comment