Komisi X DPR Dukung Ide Presiden untuk Tambah Jam Olahraga di Sekolah

Lalu Hadrian Irfani

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.

Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani mendukung gagasan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menambah jam olahraga di sekolah.

Gagasan itu menurutnya sebagai bagian dari Program Gerakan Indonesia Bugar. Ide menambahkan minimal satu jam olahraga per hari, mencakup penambahan jam gerak, ekstrakurikuler olahraga dan pengembalian gerakan dasar senam.

”Dengan dukungan penuh terhadap Program Gerakan Indonesia Bugar, kita berharap lahir generasi muda Indonesia yang sehat, aktif, dan berprestasi di bidang olahraga serta akademis,” kata Hadrian, Kamis (19/12/2024).

Legislator PKB itu mengatakan, integrasi pendidikan jasmani, kesehatan dan pendidikan olahraga merupakan hal penting untuk mencapai tujuan utama pendidikan, yaitu mencetak generasi muda yang unggul dan kompetitif.

”Media sosial dan gawai yang begitu digandrungi anak muda dapat mengurangi aktivitas fisik di kalangan generasi muda. Ini perlu ada upaya bersama untuk mendorong gaya hidup aktif untuk peserta didik,” katanya.

Namun, kata dia, ada sejumlah tantangan dalam mengimplementasikan program penambahan jam pelajaran itu, diantaranya kurangnya jumlah guru olahraga dan fasilitas olahraga yang memadai di satuan pendidikan.

Selain itu, minimnya anggaran untuk program layanan olahraga termasuk olahraga pendidikan akan menjadi tantangan baru jika penambahan jam pelajaran itu diterapkan.

”Saat ini hanya sekitar 12 persen dari lebih 439 ribu sekolah di Indonesia yang memiliki fasilitas olahraga yang cukup baik. Dampaknya peserta didik kurang mendapatkan aktivitas fisik atau olahraga,” katanya.

Menurutnya, sumber pendanaan dukungan olahraga dari APBN rata-rata hanya 0,065 persen. Sedangkan dari APBD rata-rata 0,16 persen berdasarkan sampel beberapa provinsi.

Secara persentase, dia menilai angka tersebut masih sangat minim untuk menyentuh 53,14 juta peserta didik, serta melakukan pembinaan untuk mencetak atlet berprestasi dari usia dini.

Untuk itu, dia merekomendasikan agar olahraga pendidikan diberdayakan secara optimal dalam mendukung pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Olahraga, kata dia, patutnya dijadikan sebagai pendidikan menyeluruh, tidak hanya sebagai pelengkap.(*)

Comment