Neoliberalisme dan Krisis Moral di Pendidikan Tinggi

ilustrasi perguruan pendidikan tinggi

Ilustrasi Perguruan Tinggi. Foto: Pixabay

Serangkaian skandal mengguncang kredibilitas perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Dimulai pada Juni 2023, ketika ditemukan tempat penyimpanan narkoba di salah satu kampus negeri di Makassar. Tahun 2024 ditemukan skandal yang lebih mengejutkan lagi: seorang rektor dan mantan rektor menjadi tersangka kasus korupsi; seorang dosen terlibat kasus pelecehan seksual; dan yang teranyar adalah penemuan tempat produksi uang palsu di situs utama simbol pengetahuan kampus, yakni perpustakaan. Semua peristiwa di atas terjadi di institusi-institusi pendidikan terkemuka di Makassar.

Rangkaian peristiwa yang terungkap ini mungkin hanya puncak gunung es. Di bawah permukaan, masih banyak bahaya laten yang belum tampak. Hal itu  menunjukkan betapa daruratnya moralitas perguruan tinggi di Indonesia saat ini. Kasus-kasus tersebut bukanlah insiden terisolasi, melainkan gejala dari krisis sistemik yang jauh lebih dalam.

Henry Giroux, dalam bukunya “Neoliberalism’s War on Higher Education” (2014), telah memberikan peringatan tentang ancaman logika pasar yang tengah mengamputasi nilai-nilai fundamental perguruan tinggi. Apa yang kita saksikan sekarang adalah manifestasi dari peringatan tersebut, yakni: merosotnya fungsi pengetahuan sebagai mesin pencerahan dan memudarnya peran intelektual dalam menyuarakan kebenaran kepada kekuasaan.

Apa dan bagaimana Neoliberalisme mendegradasi Pendidikan Tinggi?

Comment