Jakarta – Belakangan ini, kritik terkait besarnya anggaran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ramai diperbincangkan di media sosial.
Banyak pihak menilai bahwa dana tersebut masih kurang tepat sasaran, bahkan sebagian masyarakat mengusulkan agar anggaran beasiswa dialihkan untuk membantu kalangan kurang mampu.
Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, merespons kekhawatiran tersebut dengan memahami pandangan masyarakat, namun tetap menegaskan bahwa anggaran beasiswa LPDP telah dirancang untuk memberikan manfaat yang besar bagi bangsa.
“Ada yang menyampaikan bahwa biaya pendidikan ini mahal sekali, lebih baik dialihkan untuk membantu rakyat kecil karena kebutuhan kita sangat banyak,” ujar Andin dalam webinar Persiapan Keberangkatan Angkatan 247 Cimpago yang disiarkan di kanal YouTube LPDP, Rabu (8/1/2025).
Menurut Andin, beasiswa yang diberikan LPDP adalah bentuk investasi jangka panjang yang manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat secara luas.
“Saya yakinkan bahwa investasi yang dilakukan LPDP, meskipun mahal, akan sepadan dengan hasilnya dan sangat berguna untuk kemajuan bangsa,” jelasnya.
Andin juga menekankan bahwa para penerima beasiswa LPDP, setelah menyelesaikan studi mereka, akan memberikan kontribusi nyata kepada negara, sehingga dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat luas.
“Program ini, meski mahal, akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih besar dari ekspektasi kita,” imbuhnya.
Andin menyoroti pentingnya meningkatkan jumlah lulusan program doktoral (S3) di Indonesia. Saat ini, jumlah lulusan S3 Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju, dengan rasio yang mencapai sekitar satu banding delapan.
“Negara-negara maju selalu memiliki masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Ini adalah indikator penting untuk memajukan bangsa,” tuturnya.
Andin menegaskan bahwa LPDP akan terus berkomitmen pada tujuan awalnya, yaitu mendukung pendidikan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang dapat mendorong kemajuan bangsa. (*)
Comment