Doha – Upaya intensif untuk meraih gencatan senjata di Gaza terus berlangsung pada Rabu (15/1/2025). Para negosiator merampungkan rincian akhir setelah diskusi maraton di Qatar.
Para pemimpin AS dan Mesir berjanji untuk tetap berhubungan erat mengenai kesepakatan tersebut selama beberapa jam ke depan.
Pembicaraan di Doha, yang melibatkan mediator Qatar, Mesir, AS, Israel, dan Hamas, menghadirkan optimisme baru.
Proses negosiasi menunggu Hamas yang belum memberikan tanggapan final karena masih menunggu peta penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengungkapkan bahwa kedua pihak sudah menerima dokumen kesepakatan gencatan senjata di gaza, sementara diskusi teknis terus berjalan.
Presiden AS Joe Biden mengindikasikan bahwa kesepakatan semakin dekat. Bersama Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, keduanya berkomitmen untuk mempercepat proses ini demi menghentikan perang yang telah merenggut puluhan ribu nyawa.
Tahap Kritis Gencatan Senjata di Gaza
Menurut Hamas, negosiasi kini berada di tahap akhir. Seorang pejabat Israel juga menyebut pembicaraan sudah mendekati kesepakatan, meskipun beberapa detail masih perlu diselesaikan.
Jika tercapai, gencatan senjata bertahap ini diharapkan dapat menghentikan konflik yang menghancurkan Gaza, meredakan ketegangan di Timur Tengah, dan memungkinkan pembebasan sandera.
Israel dijadwalkan membebaskan 100 sandera sebagai imbalan pembebasan 1.000 tahanan Palestina.
Meskipun demikian, saat ini aksi militer Israel masih berlangsung, dengan serangan ke sekitar 50 target di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Harapan Perdamaian
Keluarga para sandera di Israel mengungkapkan harapan mereka agar momen ini tidak terlewatkan.
Pada tahap awal, gencatan senjata diharapkan melibatkan pembebasan anak-anak, perempuan, dan warga lanjut usia dari pihak sandera, serta tahanan Palestina secara bertahap.
Namun, tantangan besar tetap ada. Hamas hanya ingin gencatan senjata yang mengakhiri perang secara permanen, sementara Israel menegaskan akan melanjutkan operasi militer hingga Hamas dibubarkan sepenuhnya.
Comment