Jakarta – Di tengah ketidakpastian masa depan, banyak orang mencari pelarian untuk meredakan kecemasan, salah satunya melalui belanja impulsif.
Fenomena ini dikenal sebagai Doom Spending, yaitu kebiasaan menghamburkan uang tanpa berpikir panjang demi mendapatkan kepuasan instan.
Menurut Psychology Today, perilaku ini muncul akibat rasa pesimistis terhadap masa depan. Sebuah studi dari Credit Karma mengungkapkan bahwa 43 persen milenial dan 35 persen Gen Z mengaku menggunakan belanja sebagai cara untuk merasa lebih baik, meskipun mereka sadar akan risiko keuangan yang menyertainya.
Media sosial menjadi salah satu pemicu utama tren Doom Spending ini. Konten-konten yang memperlihatkan gaya hidup mewah dan berbagai promosi menarik membuat banyak orang tergoda untuk terus berbelanja, bahkan saat kondisi finansial mereka tidak stabil.
Dosen Keuangan dari King’s Business School, Ylva Baeckstrom, menyebutkan bahwa generasi muda yang selalu terkoneksi dengan dunia digital lebih rentan terhadap dampak berita buruk, yang akhirnya mendorong mereka ke perilaku konsumtif sebagai bentuk pelarian.
Namun, dampak negatif Doom Spending bisa diminimalisir dengan langkah-langkah berikut:
- Buat Anggaran yang Jelas dan Patuhi
Tentukan pengeluaran prioritas dan batasi belanja impulsif. Manfaatkan aplikasi keuangan atau catatan harian untuk memantau arus keluar-masuk uang.
- Terapkan Aturan Tunggu 24 Jam
Sebelum membeli sesuatu, beri jeda selama 24 jam untuk menilai apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat.
- Batasi Akses ke Godaan Belanja
Kurangi paparan promosi dengan unsubscribe dari email diskon, batasi penggunaan media sosial, dan hindari menjelajah situs belanja tanpa tujuan yang jelas.
- Fokus pada Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Tentukan target keuangan seperti menabung untuk dana darurat atau investasi. Menjadikan tujuan ini sebagai motivasi akan membantumu mengendalikan pengeluaran.
Selain itu, meningkatkan literasi keuangan juga penting agar kamu lebih sadar akan cara mengelola uang dengan bijak.
Jika merasa sering terjebak dalam doom spending, saatnya mengambil langkah untuk lebih cerdas dalam mengatur keuangan!
Comment