Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI, Jalal Abdul Nasir menyoroti sejumlah isu strategis terkait perkembangan industri baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia.
Legislator PKS yang akrab disapa Haji Jalal ini menekankan pentingnya pencapaian target populasi kendaraan listrik berbasis baterai yang telah dicanangkan pemerintah, yakni 6 juta unit motor listrik dan 400 ribu unit mobil listrik pada akhir tahun 2025.
Menurut data terbaru dari Kementerian Perhubungan, jumlah kendaraan listrik saat ini masih jauh dari target, dengan hanya 160.578 motor listrik dan 33.555 mobil listrik terdaftar hingga November 2024.
“Perbedaan signifikan antara target dan realisasi ini perlu dicermati bersama. Kami meminta PT Indonesia Battery Corporation (IBC) dan pihak-pihak terkait untuk menjelaskan langkah-langkah yang sudah diambil guna mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk bagaimana antisipasi terhadap kendala yang dihadapi,” ujar Haji Jalal, Selasa (18/2/2025).
Haji Jalal juga mendukung penuh sinergi yang dilakukan oleh BUMN seperti Pertamina, PLN, Antam, dan Inalum dalam mendukung pengembangan baterai di dalam negeri. Namun, ia meminta transparansi progres dari empat proyek besar yang sedang dijalankan PT IBC, yaitu proyek Dragon, Titan, BESS, dan Volt.
“Kami butuh update terkini mengenai perkembangan proyek-proyek ini, termasuk dampaknya terhadap rantai pasok global baterai lithium-ion. Jangan sampai ada stagnasi yang menghambat tujuan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di industri baterai global,” tegasnya.
Selain itu, Haji Jalal juga menekankan pentingnya kolaborasi riset dan pengembangan (litbang) antara PT IBC dengan lembaga penelitian seperti BRIN, ITB, UGM, ITS, UNDIP, UNPAD dan UI dan lain-lain baik kampus negeri maupun swasta. Hal ini diperlukan untuk menciptakan inovasi teknologi baterai yang mendukung kemandirian bangsa.
“Litbang adalah kunci keberlanjutan industri baterai nasional. Kami ingin tahu sejauh mana kolaborasi ini berjalan dan hasil konkret yang sudah dicapai,” tambahnya.
Haji Jalal menyatakan dukungannya terhadap percepatan pengembangan kendaraan listrik dan swasembada energi, sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo. Namun, Haji Jalal meminta komitmen nyata dari semua pihak untuk mewujudkan visi tersebut demi transisi menuju energi bersih dan pengurangan emisi karbon.
Comment